Kembali ke Jalan yang Benar

Suasana di rumah Sakti terasa tidak tenang hari ini. Ayahnya sedang marah-marah karena Sakti tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi yang diinginkannya. Ayahnya merasa kecewa dengan hasil ujian Sakti dan tidak mau mendengar alasan apapun dari Sakti.
"Bagaimana bisa kau tidak lulus ujian itu Sakti? Aku sudah memberikan semua yang kau inginkan dan kau tidak bisa membalasnya dengan hasil yang memuaskan," ujar ayah Sakti dengan marah.
Sakti merasa sedih dan kecewa dengan dirinya sendiri. Dia merasa tidak pantas dipercayai oleh ayahnya lagi. Dia merasa tidak punya harapan lagi untuk masa depannya.
Tapi tiba-tiba, kakaknya yang bernama Rina datang dan memeluk Sakti. Rina merasa sedih melihat Sakti sedih.
"Jangan sedih adik. Aku yakin kau pasti bisa menjadi lebih baik lagi. Kau hanya perlu menemukan jalan yang tepat untukmu," ujar Rina dengan lembut.
Sakti terdiam mendengar ucapan Rina. Dia merasa ada sesuatu yang benar dari ucapan Rina. Dia merasa bahwa dia hanya perlu menemukan jalan yang tepat untuk dirinya sendiri.
Dia pun memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan di sekitar kota. Dia merasa perlu untuk menenangkan pikirannya dan mencari inspirasi.
Saat dia berjalan di sekitar kota, dia melihat seorang laki-laki tua yang sedang duduk di tepi jalan. Laki-laki tua itu terlihat sedih dan kecewa.
Sakti merasa tergerak hatinya untuk menghampiri laki-laki tua itu dan bertanya apa yang sedang dia alami. Laki-laki tua itu ternyata adalah seorang pengusaha yang kehilangan semua bisnisnya karena kesalahan yang dilakukannya.
"Saya merasa tidak punya harapan lagi. Saya merasa tidak pantas dipercayai oleh orang lain lagi," ujar laki-laki tua itu dengan sedih.
Sakti merasa ada sesuatu yang mirip dengan dirinya dari kisah laki-laki tua itu. Dia merasa bahwa dia juga pernah merasa tidak pantas dipercayai oleh ayahnya karena tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi yang diinginkannya.
"Tapi Anda tahu, kesalahan adalah sesuatu yang wajar terjadi. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bangkit dan belajar dari kesalahan tersebut," ujar Sakti dengan lembut.
Laki-laki tua itu terdiam mendengar ucapan Sakti. Dia merasa ada sesuatu yang benar dari ucapan Sakti. Dia merasa bahwa dia perlu belajar dari kesalahan yang telah dilakukannya dan kembali ke jalan yang benar.
Laki-laki tua itu pun memutuskan untuk kembali ke dunia bisnis dengan cara yang lebih bijaksana. Dia merasa bahwa dia masih memiliki banyak hal yang bisa dicapai di dunia bisnis.
Sakti merasa terinspirasi oleh kisah laki-laki tua itu. Dia merasa bahwa dia juga bisa bangkit dari kekecewaannya dan menemukan jalan yang tepat untuk dirinya sendiri.
Dia pun kembali ke rumah dan meminta maaf kepada ayahnya atas kekecewaannya. Ayahnya terharu mendengar permintaan maaf Sakti dan memaafkannya.
Sakti pun memutuskan untuk mengambil jurusan yang sebenarnya dia minati dan merasa cocok untuknya. Dia merasa bahwa dia bisa menjadi lebih baik lagi dengan mengikuti jalan yang benar untuk dirinya sendiri.